Obsesi Pencari Ilmu - agus faozan [dot] com

Obsesi Pencari Ilmu

Share This


(20 Mei 2014), Obsesi kepada ilmu sangat perlu. Ilmu sangat penting dalam menjalani kehidupan. Ilmu dapat mengenalkan kita kepada Allah, ilmu dapat membantu kita saat datang masalah, dan ilmu dapat membantu orang lain. Mencari ilmu semata-mata bukan karena tuntutan, tetapi mencari ilmu yang baik adalah yang dapat menghantarkan dirinya kepada Tuhan, dan mampu memberikan pertolongan dengan ilmunya kepada orang lain.
Jika ada orang yang rajin menuntut ilmu dan sangat semangat dalam belajarnya tetapi hanya untuk berburu ijasah, atau finish di lapangan pekerjaan, maka ia berasal dari kalangan penuntut ilmu dari kalangan rendahan. Begitu juga orang yang belajar ilmu agama atau ilmu syar’i tetapi hanya untuk pamer, untuk berdebat dengan orang lain, atau dipandang sebagai orang hebat, tentu obsesinya sangat jelek dalam mencari ilmu. Cita-cita mereka yang mencari ilmu hanya untuk penampilan dan sanjungan begitu remeh, sebagaimana remehnya cira-cita orang kafir yang padahal memiliki kapasitas pengetahuan dan dedikasi nyang tinggi. Hal ini karena plafon cita-cita mereka hanya sebatas ilmu duniawi, tidak lebih. Apakah itu dapat berupa apresiasi dan pujian manusia, kekayaan, jabatan atau kemewahan. Dan sungguh tidak ada hasil lagi setelah melewati kematian selain justru siksa dan penderitaan.
Imam asy Syafi’i pernah ditanya, “Seperti apakah kecintaan Anda kepada ilmu ?”
Beliau menjawab, “Ketika kalau mendengarkan suatu ilmu yang belum didengar sebelumnya, rasa-rasanya aku ingin seluruh anggota tubuhku memiliki pendengaran sehingga bisa merasakan kenikmatan yang bisa dirasakan oleh telingaku.”
Beliau ditanya lagi, “Seperti apa obsesi Anda terhadap ilmu ?”
Beliau menjawab, “Saya ingin merasakan dan mengumpulkan semua ilmu serta merasakan beragam kenikmatan sebagaimana orang-orang ingin mengenyam berbagai kenikmatan dan mengumpulkan beragam gemerlapnya duniawi.”
Beliau ditanya lagi, “Seperti apa semangat Anda dalam mencari ilmu ?”
Beliau menjawab,”Seperti usaha seorang ibu yang mencari anak satu-satunya yang hilang.”
Begitulah obsesi seorang yang semangat mencari ilmunya sangat tinggi. Dengan begitu ia terus mencapai derajat demi derajat hingga memperoleh derajat yang tinggi. Kenikmatan seorang mencari ilmu tiada puas, selagi masih ada gunung yang masih bisa didaki demi kemuliaan derajat. Ilmu akan maksimal jika sembang dengan amal.
Pemilik cita-cita besar tidak akan membiarkan satu jenis keutamaanpun terlewatkan selagi mampu. Maka jadilah dirimu sebagai manusia yang kakinya menginjak tanah tetapi cita-citanya menembus bintang dilangit. Maka janganlah engkau menunda suatu pekerjaan dan bermalas-malasan. Tidaklah seseorang meraih segala kesuksesan melainkan dengan tekad yang kuat dan kesungguhan dalam mencari ilmu.
Dan pemilik ilmu dengan cita-cita yang tinggi mempersembahkan prestasinya kepada Allah. Dan obsesi terbesarnya adalah menggapai ridha Allah. Karena barang siapa yang menginginkan keuntungan akherat akan ditambah keuntungan itu baginya.
Sekarang saatnya untuk mengukur sang diri, sebesar apa obsesi kita dalam menggapai ilmu dan ridha Nya.

(Mohamad Agus Faozan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages