(20 Mei 2014), Obsesi kepada ilmu sangat perlu.
Ilmu sangat penting dalam menjalani kehidupan. Ilmu dapat mengenalkan kita
kepada Allah, ilmu dapat membantu kita saat datang masalah, dan ilmu dapat
membantu orang lain. Mencari ilmu semata-mata bukan karena tuntutan, tetapi
mencari ilmu yang baik adalah yang dapat menghantarkan dirinya kepada Tuhan,
dan mampu memberikan pertolongan dengan ilmunya kepada orang lain.
Jika ada orang yang rajin menuntut
ilmu dan sangat semangat dalam belajarnya tetapi hanya untuk berburu ijasah,
atau finish di lapangan pekerjaan, maka ia berasal dari kalangan penuntut ilmu
dari kalangan rendahan. Begitu juga orang yang belajar ilmu agama atau ilmu
syar’i tetapi hanya untuk pamer, untuk berdebat dengan orang lain, atau
dipandang sebagai orang hebat, tentu obsesinya sangat jelek dalam mencari ilmu.
Cita-cita mereka yang mencari ilmu hanya untuk penampilan dan sanjungan begitu
remeh, sebagaimana remehnya cira-cita orang kafir yang padahal memiliki
kapasitas pengetahuan dan dedikasi nyang tinggi. Hal ini karena plafon
cita-cita mereka hanya sebatas ilmu duniawi, tidak lebih. Apakah itu dapat
berupa apresiasi dan pujian manusia, kekayaan, jabatan atau kemewahan. Dan sungguh
tidak ada hasil lagi setelah melewati kematian selain justru siksa dan
penderitaan.
Imam asy Syafi’i pernah ditanya, “Seperti apakah kecintaan Anda
kepada ilmu ?”
Beliau menjawab, “Ketika kalau mendengarkan suatu ilmu yang
belum didengar sebelumnya, rasa-rasanya aku ingin seluruh anggota tubuhku
memiliki pendengaran sehingga bisa merasakan kenikmatan yang bisa dirasakan
oleh telingaku.”
Beliau ditanya lagi, “Seperti apa obsesi Anda terhadap ilmu ?”
Beliau menjawab, “Saya ingin merasakan dan mengumpulkan semua
ilmu serta merasakan beragam kenikmatan sebagaimana orang-orang ingin mengenyam
berbagai kenikmatan dan mengumpulkan beragam gemerlapnya duniawi.”
Beliau ditanya lagi, “Seperti apa semangat Anda dalam mencari
ilmu ?”
Beliau menjawab,”Seperti usaha seorang ibu yang mencari anak
satu-satunya yang hilang.”
Begitulah obsesi seorang yang
semangat mencari ilmunya sangat tinggi. Dengan begitu ia terus mencapai derajat
demi derajat hingga memperoleh derajat yang tinggi. Kenikmatan seorang mencari
ilmu tiada puas, selagi masih ada gunung yang masih bisa didaki demi kemuliaan
derajat. Ilmu akan maksimal jika sembang dengan amal.
Pemilik cita-cita besar tidak akan
membiarkan satu jenis keutamaanpun terlewatkan selagi mampu. Maka jadilah
dirimu sebagai manusia yang kakinya menginjak tanah tetapi cita-citanya
menembus bintang dilangit. Maka janganlah engkau menunda suatu pekerjaan dan
bermalas-malasan. Tidaklah seseorang meraih segala kesuksesan melainkan dengan
tekad yang kuat dan kesungguhan dalam mencari ilmu.
Dan pemilik ilmu dengan cita-cita yang
tinggi mempersembahkan prestasinya kepada Allah. Dan obsesi terbesarnya adalah
menggapai ridha Allah. Karena barang siapa yang menginginkan keuntungan akherat
akan ditambah keuntungan itu baginya.
Sekarang saatnya untuk mengukur sang diri, sebesar apa obsesi
kita dalam menggapai ilmu dan ridha Nya.
(Mohamad
Agus Faozan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar