Duhai
Wanita . . .
Dianugerahi dikau
kelembutan hati dan jiwa
Disemaikan pula
pesona dikau dengan dunia
Engkau memperindah
dunia bagai memperindah taman bunga
Indah pula tubuhmu
dipandang nafsu mata
Mengundang syahwat
para lelaki durja
Namun sayang, semua
telah engkau salah guna
Disaat taruna hadir
menawar cinta
Kau sambut penuh
teruja
Seolah engkau dan
dia yang hidup didunia
Dikala sang lelaki
gila memuja
Engkau bangga
membusung dada
Angkuh pula dikau
diperangainya
Pabila dia mulai
merayu dengan cinta
Kau menyerah penuh
rela
Engkau lupa pada
kehormatan yang harus dijaga
Sedarilah dikau
empunya kehormatan tinggi hidup dialam dunia
Yang akan jadi hina
manakala mendekati zina
Jangan tergoda oleh
rayuan lelaki gila yang memuja
Duhai Wanita
Mengapa engkau
mudah menyerah diri
Sebegitu murahkah
engkau empunya harga diri
Ketahuilah dirimu
hanya milik sang suami
Dialah kehormatan
yang paling tinggi
Bukan untuk pria
yang bernama pacar, kekasih atau dambaan hati
Juga bukan untuk
dia sang tunangan pujaan diri
Kehormatan dikau
hanyalah milik suami
Padanya didapati
keredhaan Ilahi
Duhai Wanita . . .
Kembalilah pada jalan Ilahi
Pada Nya engkau akan dapati kesempurnaan diri . . .
Untuk bersenandung disurga yang kekal nan abadi . . .
Wanita
Sholeha
Terjagalah
engkau dari noda,
Terpeliharalah
engkau dari dosa,
Dirimu
anggun dengan jilbab muda,
Terpancar
suci pesona cahaya,
Kecantikan
sempurna dari ciptaan Nya,
Engkau
sempurna hidup dijalan Nya,
Pandai
pula engkau jaga diri dan jaga mata,
Pandangan
kau jaga,
Menghindarkan
dari zina mata,
Tidak
lihat sini dan sana,
Melainkan
yang engkau lihat keesaan Nya,
Kau
keraskan suaramu saat berbicara,
Tidak
mengundang nafsu dan goda,
Dan
dirimu adalah perhiasan yang berharga,
Sampai melebihi bidadari
surga . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar